Jumat, 30 Oktober 2009

Wawancara : Gatot Gunarso


Nama lengkap

Gatot Gunarso


Ttl

4 Jan 1980


Pekerjaan

wirausaha


Hobby

Backpacker


Makanan fav

bebek panggang


Minuman fav

Sup wijen hitam


Lagu fav

The Heart of a Champion (by Carmen)


Film fav

Lord of the Ring


LAMPROS:

Jika dalam kekristenan “Allah mencari man” mengapa bisa keluar penyataan bhw ada org2 kristen yang dalam kesehariannya “memburu Tuhan" (finding God) ?

Menurut anda apakah tema “Finding God” itu adalah sesuatu yang tepat?


GATOT:

Menurut saya tema finding God itu ok2 saja, kalau sebagai tema setuju saja.karena sebenarnya yang penting itu maknanya, karena biar bagaimana pun juga....sebenernya manusia bisa menemukan Tuhan itu karena adalah Tuhan itu sendiri mau dan rela untuk ditemui oleh manusia.

Dan juga kita tak akan bisa mencari Tuhan dan tujuanNya dalam hidupnya kalau kita tidak mempersiapkan diri kita untuk ”ditemukan” olehNya.

Tuhan kan tidak terlihat oleh kita, hanya bisa dirasakan dan dikenal melalui firmanNya, dan karyaNya di dunia ini...oleh karena itu orang kristen bisa keluar istilah finding God karena orang kristen mencari bukan hanya berkat buat kepentingan kita sendiri...justru sedang mencari anugrah dan karyaNya dalam hidup kita, kehendakNya dalam hidup kita. Itu adalah arti sebenarnya finding God.


LAMPROS:

Dalam konteks sesudah diselamatkan, apakah keinginan untuk dekat dan mencari kehadiran Allah adalah salah satu ciri pertumbuhan rohani? Jika tidak ada keinginan tersebut, apa pendapatmu?


GATOT:

Ya... itu ciri pertumbuhan. Bila ga ada berarti kita lagi ’mentok’. Harus dicari sebabnya. Kalau saya lagi mentok, saya akan cari waktu untuk periksa diri, istirahat, baca buku, ikut retreat atau diskusi santai dengan teman-teman lama juga membantu, (kalau mungkin saya akan pergi jauh sendirian ke tempat yang unik, backpacking)


LAMPROS:

Sharingkan usaha2 yang sudah atau sedang dilakukan anda untuk terus mencari Allah?


GATOT:

Baru2 ini saya membeli buku panduan renungan berjudul ”lion’s handbook of bible” yang berisi penelaahan isi alkitab berdasarkan konteks isi alkitab pada saat tulisan itu dibuat, termasuk kebudayaannya, latar belakang sejarahnya, politiknya, dll. Membantu banget untuk mengerti isi alkitab secara mendalam dan lebih jelas.


LAMPROS:

Menurut kamu point apa yang penting dalam finding God?


GATOT:

Baca alkitab, doa dan persekutuan yang baik.


LAMPROS:

Menurutmu apakah J-Youth sudah menjadi wadah yang memadai kah dalam finding God?


GATOT:

Blm maksimal,lebih baik baik tapi tidak cukup!! Baik... tetapi tidak sesuai dengan bayangan gw bagaimana seharusnya sebuah persekutuan pemuda itu ada. Saya mengharapkan pemuda yang lebih tua bisa membimbing dan jadi teladan buat generasi yang lebih muda dalam hal PEMURIDAN, pengembangan mental dan diri....bukan cuma having fun dan hal2 yang ”dangkal” seperti ini. Kita seolah2 cuma having fun saja dan menjalin keakraban saja. Karena yang kita alami saat ini dengan keakraban yang amat akrab seperti sekarang ini juga pernah dialami oleh generasi yang ada diatas kita bertahun2 yang lalu. Dan saya melihat keakraban tidak BERTAHAN LAMA...paling lewat satu atau dua generasi selanjutnya bakal rontok, dan jadi mundur... gereja harus mengevaluasi dan mereformasi visi dan misinya agar dapat menjangkau anak muda sekarang untuk bisa mengerti posisi mereka sebagai orang kristen saat ini. Plus tidak hanya cuma jadi bahan obrolan dan diskusi saja,tapi dipraktekkan.


LAMPROS:

Sebutkan tokoh alkitab teladan kamu dalam konteks finding God!


GATOT:

Satu! Barnabas karena dia adalah man behind the scene, dia benar2 finding God tanpa harus dilihat orang lain. Bentuk finding God dia adalah dalam bentuk mensupport pelayanan banyak orang dengan diam dan sederhana...

Kedua! Yudas.....dalam artian dia adalah tokoh yang unik dan juga menyedihkan dalam usaha finding God ini. Karena dia dipilih Tuhan Yesus sebagai salah satu murid Tuhan, sayangnya makna finding God yang dia miliki terdistorsi oleh cara pandangnya yang tidak sesuai dengan apa kehendak Tuhan Yesus. Dalam banyak buku tafsiran, Yudas menjual Yesus bukan karena dia serakah akan uang, tetapi lebih berat kepada untuk pembuktian jalan pikirannya bahwa dia percaya Tuhan Yesus itu hebat, dan kalau Dia dijual ke orang farisi pasti dia memiliki cara untuk membebaskan diri. Padahal Tuhan Yesus sendiri datang ke dunia sudah memiliki tujuan untuk mati dan diserahkan ke dalam tangan manusia2 berdosa untuk dibunuh....jadi Yudas tidak bisa menerima fakta bahwa Tuhan Yesus harus mati...dia hanya mau kenal (finding God) dalam cara pandang dia sendiri bahwa Yesus tidak boleh mati dan Dia pasti bisa menghindari cara kematian yang tidak terhormat itu....sangat ironis!! Murid Tuhan tapi tidak mengenal jalan pikiran Tuhannya sendiri....


(interviewed by: Wen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar