Rabu, 03 Juni 2009

BERAKAR DI DALAM DIA

(Oleh Pdt. Joseph Theo)

“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia,
hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu
dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”

LATAR BELAKANG
Kutipan ayat di atas berasal dari Kolose 2:6-7, sebuah nasehat dari rasul Paulus kepada jemaat di Kolose agar mereka tetap di dalam Kristus dan bukan hanya tetap dan setia tetapi juga berakar, dibangun, bertambah teguh dan melimpah dengan syukur. Bukan kebetulan jika Kolose 2:6-7 menjadi dasar landasan bagi Repelita IV 2009-2014 GKI Jatinegara. Tema besarnyapun diambil dari salah satu kalimat ayat-ayat tersebut, yaitu ”Berakar di dalam Dia”
Penetapan tema besar ”Berakar di dalam Dia” memiliki latar belakang sebagai berikut:

1. Melihat fakta di lapangan yaitu banyak jemaat GKI Jatinegara kurang memiliki pengetahuan iman Kristen. Kurangnya pengetahuan iman ini menyebabkan mudahnya jemaat bingung menemukan jawaban ketika berhadapan dengan berbagai masalah dan pertanyaan seputar iman Kristennya dan kehidupan sehari-hari. Akibatnya mudah dilihat, jemaat mengalami kebingungan dan terombang-ambing.

2. Jemaat GKI Jatinegara telah cukup memiliki kebersamaan dan kekompakkan. Rasa kekeluargaan kental, tetapi dasar iman Kristennya masih lemah. Mudah tersinggung, mudah undur, kecewa dan sebagainya menjadi bukti kurang kuatnya iman jemaat.

Keadaan seperti ini tentu saja tidak boleh didiamkan. Majelis Jemaat harus membuat satu terobosan program. Terobosan tersebut diawali dengan penetapan Kolose 2:6-7 sebagai ayat utama dan ”Berakar di dalam Dia” sebagai Tema Besar. Seluruh Bidang dan Komisi -apalagi Komisi Pemuda- harus mendukung tema tersebut dan mengarahkan semua program untuk mencapai tujuan dari tema tersebut.

TUJUAN TEMA
Tema ”Berakar di dalam Dia” memiliki tujuan, yaitu:

1. Membangun iman jemaat GKI Jatinegara agar kuat, benar dan dewasa dalam segala hal ke arah Kristus yang adalah kepala. (lihat Visi GKI Jatinegara di halaman belakang warta jemaat)

2. Memperlengkapi jemaat agar memiliki pengetahuan teologia yang cukup sehingga dapat menjadi jemaat yang berkualitas dan tidak mudah diombang-ambingkan.
Sebagai bagian tak terpisahkan dari GKI Jatinegara, Komisi Pemuda diharapkan dapat memainkan peranannya, yaitu menjadi tiang utama atau motor penggerak GKI Jatinegara dalam mencapai tujuan tema besar tersebut.

PENDALAMAN TEMA BERAKAR
Kata berakar dari kata Yunani rhiza yang artinya tunas, akar atau sesuatu yang vital yang menentukan kuat-lemahnya dan tegak-robohnya satu pohon. Secara simbolis, akar menunjukkan satu dasar untuk membangun sesuatu diatasnya.
Segala sesuatu di dunia ini memerlukan dasar: dasar pohon disebut akar, dasar bangunan disebut pondasi, dasar negara disebut undang-undang dasar. Di atas akar sebuah pohon berdiri. Di atas pondasi sebuah bangunan berdiri dan diatas undang-undang sebuah negara dibangun.
Jika akarnya kuat, pohon pasti kuat. Demikian juga dengan bangunan dan negara.
Pertanyaannya sekarang adalah, “Apakah dasar dari Kekristenan? Jawabanya adalah iman yang dibangun di dalam Tuhan Yesus. Imannya kuat, maka kekristenanya akan kuat. Imannya mundur maka mundur juga kekristenannya. Dari sinilah kita sadar membangun kekristenan harus membangun iman di dalam Tuhan Yesus dan FirmanNya. Janganlah membangun iman kristen di dalam berhala, iblis dan kuasa-kuasa lain.

ARAHAN TEMA REPELITA IV 2009-2014

1. Membuat Tema yang Unik dan Kreatif.

Bidang Persekutuan, Bidang Pembangunan Jemaat dan semua komisi, khususnya komisi Pemuda agar menyusun program 2009-2010 dengan memperbanyak pembinaan-pembinaan iman yang menarik dan up to date. Yang dimaksud dengan menarik adalah buatlah bentuk-bentuk pembinaan yang unik dan kreatif, tidak melulu satu arah, seperti, kotbah, ceramah dll. Diskusi kelompol, diskusi kasus, bedah film atau buku adalah sedikit contoh kreatifitas. Yang dimaksud dengan up to date adalah topik-topik pembinaan dengan tema yang sedang ngetrend di masyarakat.

2. Kelompok Sel
Membentuk kelompok-kelompok sel (komsel) percontohan. Maksudnya adalah tidak membuat banyak komsel dan melibatkan banyak jemaat tetapi membuat beberapa komsel yang dijadikan percontohan dan daya tarik. Para ketua dipilih dan dilatih.
Kelas Bina Iman (KBI) yang dilaksanakan pada program tahun lalu, akan direvitalisasi menjadi Kelompok Bina Iman (KBI) pada program tahun ini.

3. Forum Bina Iman
Forum ini terus diadakan untuk umum dengan beberapa perubahan bentuk dan model penyampaian.

APA PERANAN KP?
Apa peranan KP dalam pencapaian tujuan tema besar 2009-2010? Sungguh bukan klise jika dikatakan pemuda adalah masa depan gereja. Satu langkah lagi, mereka dapat menjadi pemimpin-pemimpin gereja. Oleh sebab itu, diminta KP ikut aktif dalam kegiatan KBI baik terlibat sebagai anggota ataupun sebagai ketua KBI. KP harus menjadi jemaat yang berkualitas, yaitu jemaat pemuda yang memiliki pengetahuan dasar teologia Kristen yang kuat. KP jangan hanya menikmati dunianya sendiri, ia harus berani membuka diri dan menjadi motor penggerak semua lapisan jemaat.

TENTANG KOMISI PEMUDA
Dalam pengamatan tentang KP GKI Jatinegara, dilihat bahwa semua anggota dan pengurus sudah kompak. Hanya saja tingkat kerohanian tidak merata. Ada pemuda yang begitu baik kerohaniannya tetapi ada juga yang kurang. Ini bisa dilihat dari gaya kehidupan dan kerajinan membaca Alkitab dan berdoa setiap hari serta kerinduan untuk selalu bersaksi bagi Kristus di manapun mereka berada. Ada pemuda yang rajin kebaktian minggu, tetapi ada yang malah tidak ikut menguduskan hari Sabat.
Tingkat partisipasi di jemaat juga belum merata. Ada pemuda yang begitu aktif, terlibat di kegiatan ini itu, sering sekali ada di gereja, ada di banyak kepanitiaan dan ikut rapat ini dan itu. Tetapi ada juga pemuda yang jarang terlihat di gereja. Tidak aktif ikut ini dan itu, paling banter ikut persekutuan pemuda hari Sabtu dan futsal.
Tugas pengurus KP memang tidak ringan, yaitu bagaimana menyeimbangkan ketidak-seimbangan ini. Jika sekiranya pemuda memiliki tingkat kerohanian dan partisipasi di gereja yang merata, maka pasti Komisi Pemuda dan GKI Jatinegara akan jauh lebih maju.

PESAN UNTUK SETIAP PEMUDA
Pemuda harus memiliki akar kerohanian yang kuat. Imannya harus dibangun diatas dasar yang teguh yaitu firman Tuhan. Di masa muda, kaum muda banyak tantangan: karier, jodoh, keluarga, keuangan, seks bebas, semua itu menjadi penghancur iman kerohanian pemuda. Banyak pemuda mengejar karier tanpa Tuhan Yesus. Banyak pemuda menukar iman kristennya gara-gara jodoh. Tidak sedikit pemuda tidak aktif di gereja karena keluarga. Sering terlihat pemuda jauh dari kekudusan ketika berhadapan dengan uang dan seks.
Inilah pesan untuk semua pemuda: Harus memiliki akar iman yang kuat. Seimbangkan, sekali lagi seimbangkan antara pelayanan dan karier; antara kesibukan mencari uang dengan kesibukan gerejawi. Ibadah hari Minggu mutlak perlu. Persekutuan pemuda Sabtu sore bukan Ibadah. Itu hanya persekutuan membina persahabatan antar pemuda. Tetapi, hari Minggu itu adalah Ibadah. Pemuda harus datang, duduk, diam, bersikap hormat karena sedang menjalin hubungan dengan Tuhan bukan dengan sesama.
Ikutlah aktif menjadi anggota KBI yang pada waktunya nanti akan diperkenalkan kepada jemaat. Pengalaman ikut KTB di kampus akan sangat berguna untuk melancarkan KBI di GKI Jatinegara.
Akhir kata, Pemuda harus selalu berupaya untuk menjadi bagian dari solusi GKI Jatinegara dan jangan pernah menjadi bagian dari masalah. Tuhan Yesus memberkati.

Salam:
Pdt. Joseph Theo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar