Minggu, 19 Desember 2010

Renungan di Natal 2010

Renungan di Natal 2010

By: Lukas Christandy ( Wen-Wen)

Syalom saudara-saudara, tak terasa kita sudah sampai penghujung tahun 2010, bagaimana kabar kalian disana, baik-baik sajakah? kabar saya disini baik, tak terasa saya sudah di SAAT selama setengah tahun. Apakah saudara semua saat ini sedang sibuk mempersiapkan acara natal tahun ini? Wah kalau saya justru lagi sibuk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir semester. Tiba-tiba oleh tim Lampros saya disuruh membuat satu artikel tentang sharing akhir tahun. Terima kasih buat kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbagi berkat buat saudara-saudara sekalian.

Begini sharing saya,

Di SAAT ada satu kolam ditengah-tengah sekolah ini, namanya kolam Petrus. Kenapa dinamai kolam Petrus? Ya karena ditengah-tengah kolam itu ada sepasang patung pahatan, Petrus dan Yesus. Masih ingatkah saudara tentang kisah Yesus berjalan di atas air? Nah patung pahatan ini menggambarkan kejadian ini, lebih tepatnya kejadian ketika iman Petrus mulai goyah karena angin kencang yang menimpanya, sehingga ia mulai tenggelam. Jadi kedua patung pahatan ini, di kiri ada Yesus yang mengulurkan tanganNya kepada Petrus, dan Petrus di sebelah kanan hanya tinggal separuh tubuh saja, dan berusaha menggapai tangan Yesus.

Buat saya pribadi, ini adalah gambaran yang luar biasa, karena ada berbagai pelajaran yang bisa ditarik dari gambaran ini. Yang pertama dan kita semua tahu, Petrus yang tenggelam itu mewakili kita semua manusia berdosa yang benar-benar butuh pertolongan. Kedua, tentang iman Petrus yang goyah, padahal dia sudah bisa berjalan diatas air, seperti Yesus. Karena terpaan angin dia menjadi bimbang (Mat 14:22). Terdengar familiar? Bukankah kita juga demikian adanya? Kita hidup bersama Kristus dalam keseharian kita, dan Dia telah mengijinkan kita berjalan diatas ‘air’ (semua masalah dalam dunia yang nampaknya mustahil). Bukan cuma Petrus yang bimbang, saya pun bimbang dalam banyak hal, padahal Tuhan telah memberikan anugerahNya kepada saya untuk bisa berjalan melampaui semua masalah tersebut. Bagaimana dengan saudara sekalian? Apakah juga sama dengan saya? Poin utamanya bukan bagaimana kita agar tidak tenggelam, karena pastinya semua orang termasuk anda dan saya tidak ada seorangpun yang mampu untuk tidak tenggelam karena kebimbangan hati kita. Poin terpentingnya adalah bagaimana kita selalu mengarahkan pandangan kita kepada Kristus yang sanggup mengangkat kita dari kebimbangan yang akan menenggelamkan kita.

Singkatnya, saya pun bimbang ketika memulai sekolah di SAAT, karena ketika saya memutuskan untuk mengambil program mandarin disini, ternyata kesulitannya sangat-sangat dikarenakan pelajaran yang harus saya ikuti adalah pengetahuan Alkitab yang disampaikan dalam bahasa mandarin. Tapi Tuhan ijinkan saya bisa menarik pelajaran berharga dari patung tersebut, dan kembali mengingat janji Tuhan yang ada dalam Alkitab, bahwa Dia dan hanya karena Dia, saya dan saudara-saudara dimampukan.

But He said to me, “My grace is sufficient for you, for My power is made perfect in weakness.” So, I will boast all the more gladly of my weaknesses, so that the power or Christ may dwell in me. 2 Corinthians 12:9

Saudara-saudara, menjelang hari natal yang segera tiba, mari kita mendekat kepadaNya, duduk diam dikakiNya, mendengarkan firmanNya. Hentikan segala hiruk pikuk dalam pikiran saudara, kebimbangan dan putus asa. Hanya diam, menikmati hadiratNya, kelahiranNya di dunia yang akan kita peringati sebentar lagi. Kristus telah datang demi saudara dan saya, untuk menyelamatkan kita semua. Kita hanya perlu percaya penuh padaNya, karena Tuhan Yesus akan memimpin saudara sekalian sampai pada kesudahannya. Solideo Gloria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar