Minggu, 17 Oktober 2010

Humor

HARMONIKA

"Terima kasih buat harmonika yang Paman berikan Natal kemarin," kata Joni kepada pamannya saat bertemu setelah liburan. "Harmonika itu adalah hadiah Natal terbaik yang pernah aku dapatkan."

"Baguslah," kata pamannya. "Apa kamu tahu cara memainkannya? "

"Oh, aku tidak memainkannya, " kata Joni. "Ibu memberiku uang seribu setiap hari supaya aku tidak memainkannya pada siang hari dan Ayah memberiku lima ribu seminggu agar aku tidak memainkannya pada malam hari."

Turis

Dua orang turis dari Amerika masuk ke sebuah restoran Cina di Glodok.

Ketika melihat semangkuk sambal di atas meja, seorang dari mereka berkata, "Makanan apa ini?"

"Kelihatannya enak benar," temannya menyambung.

Tanpa ragu-ragu si turis yang pertama tadi mengambil sesendok sambal dan dilahapnya sekaligus.

Tentu saja mendadak airmatanya berleleran.

"Kenapa kamu menangis?" tanya temannya.

"Ah, tidak apa-apa," jawabnya kalem. "Saya cuma sedang teringat akan ayah saya yang barusan meninggal. Makanan ini sungguh enak."

Tanpa ragu-ragu pula temannya tersebut mencoba sesendok sambal.

Sebentar kemudian airmatanya pun berleleran pula.

"Kenapa kamu menangis?" tanya si turis pertama.

"Ah, tidak apa-apa. Saya cuma menyesal kenapa kamu tidak ikut meninggal bersama ayahmu saja!!"

Di pedalaman Irian hidup dua orang kakak beradik yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan. Suatu hari mereka mencari ikan untuk dijual, dan hasil penjualan tersebut digunakan untuk mencukupi kehidupan mereka sehari-hari. Mereka pergi jam 12 mlm, tapi hingga jam 12 siang mereka blm juga mendapatkan ikan seekor pun.

Lalu si kakak berdoa: “Ya Tuhan kami sudah mencari ikan dari tadi, tapi tidak ada satu ekor ikan yang kami dapat, berilah kami ikan Tuhan... Saya janji kalau saya dapat ikan akan kami jual kepasar dan uangnya saya sumbangkan ke gereja...”

Setelah si kakak berdoa jaring mereka yang dari tadi kosong, akhirnya mendapatkan ikan yang banyak.

Tapi si adik langsung bicara: “kalau uangnya dikasih kegereja, kita mau makan apa?”

Sambil berbisik si kakak menjawab: “Ah, Saya cuma tipu Tuhan saja.”

Setelah si kakak berkata demikian, ikan yang tadinya udah dapat, lepas semuanya. Tidak hanya itu, melainkan datang angin TORNADO yang menghancurkan sampan mereka. setelah hancur, mereka pun berenang dari tengah. Setelah sampai di tepi, belum juga mengambil napas sudah datang lagi angin TORNADO yang langsung menghancurkan gubuk mereka.

Dengan sedih si kakak berkata:“YA TUHAN.... Masalah di laut jangan dibawa-bawa ke darat…”


PENDETA DAN POLISI

Dua orang pendeta mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.

Mereka akhirnya diminta untuk berhenti oleh seorang polisi karena telah melaju melebihi kecepatan maksimum yang sudah ditetapkan.

"Apa yang Anda lakukan? Anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi."

Salah satu Pendeta berkata, "Kami mengendarai sepeda motor ini hanya sekedar putar-putar ... lihatlah motor ini memang sangat bagus dan kencang larinya."

Si Polisi menggeleng-gelengka n kepalanya, "Bagaimanapun juga, saya harus menilang Anda. Mengemudi seperti itu sangat membahayakan jiwa Anda. Bagaimana kalau Anda mengalami kecelakaan?"

Kemudian Pendeta berkata lagi, "Jangan khawatir, Tuhan Yesus beserta kami."

Si Polisi berkata, "Wah, kalau begitu saya harus benar-benar menilang Anda.

Karena tiga orang dilarang berada dalam satu motor sekaligus."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar